Malam Ini Kugigit Bulan


Malam ini kugigit bulan. Keindahannya kukunyah lalu kuucapkan. Langit hitam kelam. Hati muram suram. Durjana pada kegelapan diizinkan, asal kau mau bersenang-senang dalam keremangan.

Tidak ada mentari malam ini. Jalanan lengang tanpa nyawa berseliweran mencari ketenaran, hidupku tak ada bosan dihabiskan dengan sendirian, sepi, dan bunyi-bunyi hembusan Tuhan pada tengah malam. Di atas atap aku menatap, mengamati gerak-gerik langit yang kian hari menghitam terpanggang cahaya matahari, kegelapan ini sungguh sunyi Tuhan, tak maukah kau kirimkan padaku seorang saja perempuan.

Aku tak butu cinta, seseorang saja yang bisa ku kawini segera. Tak pernah ada hidup di kehidupan, hari-hari berlalu tanpa pamitan. bulan-bulan menyisakan bulan yang habis kugigit tadi malam. Iya tadi malam ketika ku termenung dalam kehitaman yang menghisap segala dosa dan kesendirian, udara hanya imajinasi dari harapan yang bermimpi.

Bila esok kau temukan roh ku memandang langit. Bisiki ia bahwa pelabuhan itu telah disinggahi kapal besar yang membawa berkilo-kilo kekayaan.

Anehnya, sampai sekarang aku merindukan apa yang bahkan tak pernah kumiliki sebelumnya.

Kumpulan Cerita Pendek, Puisi, Ulasan Buku, Keseharian, serta Kenangan akan segala hal yang tak dapat diucapkan. Baca, Rasakan, dan Lihat Kenyataan.

3 komentar