Kabut Setelah Hujan


Yang terlihat dari gumpalan kabut adalah bias dan baur yang tak jelas. Yang nampak ketika hujan reda tidak cuma pelangi yang kini hanya ilusi, tidak hanya genangan yang membawa kenangan, tidak pula rindu mengenai aku dan kamu. Yang ada ketika hujan telah letih untuk jatuh adalah kita yang melangkah jauh.

Kita saling tak melihat, dibiaskan embun-embun yang menempel pada tiang, daun, gerbang rumahmu, juga pelupuk mataku. Seperti saat siang yang terang ketika aku berjalan untuk melihat awan. Ada yang samar-samar menerangi namun membutakan, sinar yang seolah menjadi penerang namun nyatanya hanya sebagai penghalang, mengaburkan pertemuan awan yang putih dengan yang putih serupa: mata. Kabut setelah hujan merupakan sebuah tanda tanya besar dibalik kemunculannya secara diam-diam dan tak terlalu menarik perhatian.

Kabut setelah hujan adalah kita. Dipisahkan oleh gerimis selangkah demi selangkah, genang mengubur kenang, lalu angin membawa rindu menjauh pada hari yang entah kapan jatuh. Kita yang nanti adalah sisa-sisa hujan yang tak bisa lagi menjadi awan, mengembara tanpa tujuan, mengikuti setiap gerik-gerak tanpa perasaan.

Kabut setelah hujan itu nyata. Baur dan bias yang dihasilkannya cukup kuat untuk sekadar membuat kita buta, menjadikan kita lupa bahwa dalam genang ada kenangan yang menggemaskan. Rindu telah tiba di ujung waktu, napasnya seru, katanya jarak telah bosan menunggu.

Seperti ketika awan menjadi lebih hitam dari hitam, bunga lebih wangi dari harum, dan daun meranggas di tepi jurang. Kabut setelah hujan adalah ia yang membawa kita pada sebuah ujung yang buram, suram dan kelam, seorang seniman kabut bahkan pernah mengatakan bahwasannya ada sebuah rahasia dalam kabut yang tak akan pernah kita pahami. Maka pesanku kepadamu yang suka hujan, segeralah pulang setelah tetes terakhir air langit itu jatuh agar kabut tidak menguasai matamu, sedang hatimu menjadi tulus dihinggapi embun-embun yang kedinginan.


Kumpulan Cerita Pendek, Puisi, Ulasan Buku, Keseharian, serta Kenangan akan segala hal yang tak dapat diucapkan. Baca, Rasakan, dan Lihat Kenyataan.